Paragrafadalah bagian dasar dari sebuah karya tulis yang terdiri dari kumpulan kalimat-kalimat yang membagun sebuah ide. Berlatih dan terus berlatih demi kemajuan kita semua. Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya Dalambab ini, Anda akan berlatih menulis paragraf ekspositoris. Sebelumnya, Anda harus memahami terlebih dahulu materi mengenai paragraf ekspositoris. Tujuan karangan ini adalah member informasi/penjelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan gagasan. Saat Anda menulis paragraf ekspositoris, ada beberapa hal yang harus diperhatikan CaraMenemukan Ide Pokok dan Kesimpulan dalam Paragraf (Pengantar Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kelas 6) Pengertian Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat Fast Money. Cara Pengembangan ParagrafSecara lazim ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengembangkan sebuah paragraf Cara-cara itu lazimnya mengembangkan kalimat topiknya sehingga menjadi 1 paragraf perbandingan, 2 paragraf pertanyaan, 3 paragraf sebab akibat, 4 paragraf contoh, 5 paragraf perulangan. 6 paragraf definisi, 7 paragraf proses, dan 8 paragraf klasifikasi. Kedelapan jenis paragraf berdasarkan pengembangan paragraf tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut1. Paragraf PerbandinganParagraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan dua hal atau lebih. Perbandingan dapat dilakukan berdasarkan pada hal yang abstrak dan konkret, persamaan yang ada, perbedaan yang ada. atau kemiripan yang ada pada dua hal atau lebih yang dibandingkan Salah satu cara untuk mengembangkan paragraf perbandingan adalah kalimat topik dikembangkan dengan cara memerinci unsur-unsur atau Paragraf PertanyaanParagraf pertanyaan berisi paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan lebih lanjut dengan kalimat tanya. Dalam mengembangkan paragraf pertanyaan tidak hanya satu kalimat tanya, tetapi dapat lebih dengan beberapa kalimat tanya sebagai penjelas yang diikuti dengan jawaban atau argumentasi atas pertanyaan Paragraf Sebab-AkibatParagraf sebab-akibat berisi keterangan suatu kejadian atau peristiwa yang menimbulkan suatu akibat dari kejadian tertentu, misalnya bencana kecelakaan, tidak lulus ujian, atau bahkan dapat mengukir prestasi dari hasil kerja kerasnya4. Paragraf ContohParagraf contoh adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu secara luas dengan mengutip atau menunjukkan dengan contoh-contoh nyata Kalimat topik paragraf dikembangkan dengan contoh-contoh konkret sehingga kalimat topiknya menjadi jelas pengertiannya. Dalam paragraf contoh ini kalimat topik atau kalimat-kalimat penjelasnya5. Paragraf PerulanganParagraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat dikembangkan dengan pengulangan kata, pengulangan kelompok kata, atau bagian-bagian kalimat yang dianggap penting. Coba Anda buka kembali kegiatan belajar I dalam modul 3 ini tentang syarat paragraf yang baik, salah satunya adalah kepaduan dari unsur perulangan atau repetisi. Di dalam kegiatan belajar itu ada perulangan dengan kata-kata kunci dari kalimat topik yang diulang dalam kalimat penjelas. Sementara, dalam pengembangan paragraf perulangan ini tidak terbatas pada kata, tetapi boleh kelompok kata atau bagian-bagian tertentu dari kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas dapat mengulang pokok-pokok pikiran dalam kalimat topik. Bahkan, dapat diulang dengan kalimat penegas pada akhir Paragraf Definisi atau BatasanParagraf definisi atau paragraf batasan adalah paragraf yang berusaha menerangkan pengertian, kriteria, dan konsep dari sesuatu hal, seperti istilah, benda, dan masalah tertentu. Definisi atau batasan yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan yang panjang lebar agar maknanya dapat ditangkap secara tepat oleh pembaca Sarana untuk menjelaskan secara terinci kalimat topik itu adalah kalimat-kalimat penjelas. Paragraf definisi atau batasan biasanya digunakan dalam buku ensiklopedia dan kamus-kamus bidang ilmu. Namun, ketika seorang penulis akan menjelaskan pengertian dari sesuatu hal atau masalah juga dapat menggunakan paragraf definisi yang diperluas, tidak sekadar dibatasi dengan konsep itu sendiri, dan unsur yang penting tidak boleh ditinggalkan7. Paragraf ProsesParagraf proses adalah paragraf yang menguraikan suatu proses, suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Paragraf ini berisi menghantarkan pembaca ke tahap tahap kejadian suatu proses. Setiap kalimat penjelas harus berpangkal pada kalimat sebelumnya sehingga terbentuklah analisis yang logis dan sistematis. Sifat paragraf ini adalah deskripsi atau pemerian karena yang diminta bukan pembuktian atau Paragraf KlasifikasiParagraf klasifikasi adalah paragraf yang berisi pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan atau perbedaan. Dalam paragraf ini menempatkan barang-barang ke dalam suatu sistem kelas, sehingga dapat dilihat hubungannya ke samping, ke atas dan ke bawah. Paragraf ini menampilkan pengelompokan sesuai dengan pengalaman manusia berdasarkan kelas atau Menulis, M. Yunus dkk., 2013, universitas terbuka hal. Felicia Nuradi Utorodewo, dosen Sastra Indonesia di Universitas Indonesia, berbagi pengetahuan tentang paragraf secara tuntas dalam Kelas Daring Praktis KDP Kiat Mengembangkan Paragraf pada Selasa, 16 November 2021, melalui ruang Zoom. Ia mengatakan, pada hakikatnya paragraf ialah bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran secara lengkap. Fungsinya agar dapat memudahkan pembaca ketika memahami sebuah wacana. Ketika mengembangkan paragraf, hal yang perlu diperhatikan ialah keutuhannya. Keutuhan itu terdiri atas adanya kesatuan, ketuntasan, keruntutan, konsistensi, dan kepaduan. Felicia menjelaskannya satu per satu. Pada kesatuan, sebuah paragraf yang baik hanya memuat satu gagasan utama. Gagasan tersebut dapat menentukan jumlah kalimat dalam paragraf. “Kesatuan ini diperoleh ketika kalimat-kalimat dalam paragraf merujuk pada satu gagasan utama,” ucapnya. Kemudian, ia menerangkan ketuntasan. Menurutnya, ketuntasan diperoleh jika informasi dalam paragraf dibahas secara lengkap dan mendalam. Ketuntasan informasi juga menentukan panjang suatu paragraf. Untuk menghasilkan informasi yang lengkap, Felicia menyampaikan bahwa penyusun paragraf harus menyajikan tiap informasi secara urut dan logis. Kedua poin tersebut dibahas pada bagian keruntutan. Sementara, pada bagian konsistensi, ia berkata bahwa sudut pandang dalam suatu paragraf harus sama dari awal hingga akhir. “Konsistensi ini diperoleh ketika kita melihat ataupun menganalisis suatu persoalan, kemudian kita tuangkan secara konsisten dalam satu paragraf,” lanjutnya. Unsur terakhir keutuhan paragraf ialah kepaduan. Felicia menyatakan, kepaduan itu diperoleh ketika hubungan antarkalimat serasi. “Kepaduan dapat rusak apabila urutan pikiran menyimpang, uraian pemikiran tidak lengkap, serta gagasan menumpuk dalam satu paragraf,” jelasnya. Pada akhir KDP, Felicia menjelaskan panjang sebuah paragraf. Menurutnya, panjang paragraf tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Misalnya, dalam laras ilmiah yang beragam formal, sebuah paragraf minimal terdiri atas tiga kalimat. Hal itu bergantung pada pikiran yang hendak dikembangkan. Jelasnya, paragraf yang terlalu panjang akan menyulitkan pembaca untuk berkonsentrasi sekaligus memahami gagasan yang ingin penulis sampaikan. *** Penulis Rassya Priyandira Penyunting Harrits Rizqi

cara berlatih mengembangkan paragraf adalah